PT Nissan Motor Indonesia (NMI) sudah sah mengeluarkan kendaraan low biaya green car (LCGC)
yakni Datsun Go serta Datsun Go+, tetapi perusahaan akan luncurkan mobil mewah itu pada tahun 2014 akan datang.
Hal itu dikatakan oleh President serta CEO PT Nissan Motor Indonesia Carlos Ghosn waktu acara peluncuran mobil murah itu. "Ini akan mulai di pasarkan pada tahun 2014 akan datang, kami harap ini memperoleh sambutan dari masyarakarat Indonesia,"
Carlos menjelaskan, ke-2 type mobil ini akan di produksi dengan lokal di pabrik NMI yang berada di Purwakarta, Jawa Barat. Sekarang, kemampuan produksi pabrik itu sudah sampai 740 ribu unit kendaraan per tahun dari mulanya cuma sampai 75 ribu unit per tahun.
Regional Vice President Responsible for Asia serta Oceania PT NMI, Takayuki Kimura, memberikan tambahan penjualan mobil murah Nissan ini akan dikerjakan lewat dealer Nissan yang sejumlah 95 dealer di Indonesia. Dengan setahap, perusahaan akan merubah dealer itu jadi dealer Datsun atau mungkin dengan menyatukan kedua-duanya pada sebuah dealer.
"Kami mungkin belum keluarkan dealer sendiri, jadi kelak akan kami gabungkan jadi Nissan-Datsun. Dari 95 dealer Nissan ini tidak semua bisa menjadi Datsun serta beberapa jadi Nissan Datsun," tuturnya.
Takayuki pastikan, kedatangan mobil murah Datsun tidak menggangu penjualan Nissan. Karena, ke-2 merk mobil itu mempunyai market share serta harga yang berlainan.
"Kami lihat Datsun ini tidak mengkanibalisasi Nissan sebab harga berlainan, rata-rata Nissan di jual pada harga di atas Rp 140 juta,"
Launching Tahun Depan
PT Nissan Motor Indonesia lewat produk Datsun mengeluarkan mobil murah pada harga di bawah Rp 100 juta yakni Datsun Go serta Datsun Go+. Mobil ini diinginkan dapat jadi kompetitor dari tiga produsen mobil murah yang awalnya sudah mengeluarkan kendaraan type low biaya green car (LCGC)
Datsun Go+ ini berbobot mudah dengan di dukung mesin 1,2 L serta transmisi manual 5 pemercepatan direncanakan untuk efisiensi bahan bakar maksimal serta akselerasi responsive. Dengan dimensi bodi selama 3.995 mm, lebar 1.635 mm serta tinggi 1.485 mm, mode ini sesuai keadaan jalan perkotaan.
"Dengan kembalinya Datsun ke Indonesia, kami ingin merubah arti mobilitas serta mendesak pembukaan akses lebih laus pada kebanggan, kemandirian serta kekuatan peluang dari beberapa pemilik mobil ini," tutur President serta CEO Nissa Motor Co. Ltd Carlos Ghosn di Jakarta, Selasa (17/9/2013).
Kendaraan ini tampil dengan design ciri khas lewat siluet bodi dan shoulder line kuat. Dengan dimensi yang compact, 5 pintu, 3 baris bangku penumpang dan komposisi fungsional pada bangku depan jadi mobil ini fleksibel serta praktis. Untuk type Datsun Go+ tawarkan dua bangku tambahan dibagian belakang atau jadi ruangan kargo penambahan.
Carlos menerangkan, dengan peluncuran ini, Datsun diinginkan dapat memberi kontroibusi penjualan sebesar 50% dari keseluruhan penjualan PT Nissan Motor Indonesia pada tahun 2016. "Kami ingin menggerakkan penambahan produksi mobil serta komponen-komponennya dengan lokal pada harga dapat dijangkau serta ramah lingkungan," tuturnya.
Di bawah 100 Juta
Pabrikan mobil asal Jepang, Nissan, alami waktu susah Perusahaan menginformasikan penurunan laba pada kuartal II 2019 sampai 99 % dibandingkan kuartal awalnya. Diadukan juga, penghasilan perusahaan turun 13 % dibandingkan tahun kemarin
Oleh karenanya, Nissan merencanakan akan memotong 12.500 karyawan yang menyebar di penjuru dunia, jumlahnya yang semakin besar 2x lipat dibandingkan dengan gagasan awal yang dirumuskan Mei kemarin. Diluar itu, Nissan merencanakan kurangi produksi paling tidak 10 % di akhir tahun fiskal 2020.
"Ini cuma deskripsi kasar, tetapi sarana luar negeri yang alami rugi akan jadi sasaran penting (pengurangan barisan produk)," tutur sang CEO, Hiroto Saikawan dalam presentasinya.
Imbasnya, Nissan akan hentikan sesaat gagasan produksi di Indonesia serta Spanyol. Bahkan juga tahun ini perusahaan hentikan produksi 2 mobil elegan di Britania Raya.
Seperti pabrikan mobil yang lain, Nissan alami banyak rintangan. Ekonomi global melukai nilai penjualan serta perang dagang Amerika Serikat dengan China jadi risiko paling besar. Selanjutnya, terdapatnya standard emisi baru yang membuat perusahaan harus menyesuaikan untuk kebutuhan lingkungan.
Nissan sudah kehilangan pasar di Amerika serta Eropa. Penjualan kuartal pertama di Amerika turun 0,2 % dari 8,1 % jadi 7,9 %. Di Eropa, terhitung Rusian, angka penjualan lebih dari 16 % dibandingkan kuartal yang sama di tahun kemarin.
Ditambah, tahun kemarin berlangsung skandal yang menerpa bekas CEO, Charlos Ghosn di Tokyo serta proses hukumnya belum usai sampai saat ini. Walau Nissan menyanggah dakwaan itu, tetap sentimen yang didapatkan negatif serta membuat kemelut besar pada aliansi Nissan, Renault serta Mitsubishi Motors.